Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, 
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, 
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, 
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. 

Love is the greatest feeling,Love is like a play,Love is what I feel for you,Each and every day,Love is like a smile,Love is like a song,Love is a great emotion,That keeps us going strong,I love you with my heart,My body and my soul,I love the way I keep loving,Like a love I can't control,So remember when your eyes meet mine,I love you with all my heart,And I have poured my entire soul into you,Right from the very start.
 
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. 

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. 

Mengapa menunggu? 
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. 
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. 
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu. 

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu, 
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, 
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu. 

Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. 
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. 
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius. 

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, 
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, 
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, 
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. 

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. 
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. 

Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.





Kutipan indah dari sahabat


Aku minta kepada Allah SWT setangkai bunga segar, DIA beri aku kaktus berduri...
Aku minta kepada Allah SWT hewan mungil nan cantik, DIA beri aku ulat bulu...
Aku sempat sedih, kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini...namun kemudian...
Kaktus itu berbunga, sangat indah sekali dan ulatpun tumbuh menjadi kupu-kupu yang teramat cantik...
Itulah jalan dari Nya INDAH PADA WAKTUNYA...
DIA tidak memberi apa yang kita harapkan tetapi memberi apa yang kita perlukan...
Walau kadang sedih,kecewa,terluka...TAPI JAUH DI ATAS SEGALANYA ADALAH...
Bahwa DIA merajut yang terbaik untuk kita...






Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati
lembah permen lolipop.


Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal.


Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.


Uniknya, dikiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang
berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti
berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk
mengambil dan menikmati kelezatan mereka.


Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil.


Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut.


Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang
terlihat sangat banyak didepannya.


Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas
karungnya.


Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen
tersebut tidak pernah habis,


maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang
dilihatnya.


Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.


Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan".


Itulah batas akhir lembah permen lolipop.


Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar.


Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen
lolipop?


Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk?


Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu
juga sangat lezat."


Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi.


Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga.


Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop
yang terasa berat di dalam tas karungnya.


Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab
pertanyaan lelaki itu, "Saya lupa makan permennya!"


Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.


"Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali.


Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."


"Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob.


"Sayaingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama.


Rasanya lezat sekali.


Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita
panjang lebar kepada Bob.


"Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan.


Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas
saya.


Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu.


Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.


Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia
lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah.


Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu.


Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati
kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam
tas karungnya.


Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal
dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang
berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan.


Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia."


Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali."


Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan
kembali perjalanannya.





Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja.


Kita lupauntuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup.


Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen
tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.


Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia?


Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya
mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti...


nanti pada waktu saya sudah menikah...


nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri...


nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya...


nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya...


nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "





Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat sekarang'.


Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa
'nanti' bahagia.


Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah
mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa รข€˜nanti' bahagia.


Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai
di masa 'nanti' bahagia itu.


Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita
capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu...


tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.





Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita;


pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan,


pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita,


pada saat makan malam bersama keluarga,


pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam
acara bakti sosial tanggap banjir;


terasa hidup menjadi lebih indah.





Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran;


memelankan ritme makan kita,


memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita,


berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari
setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil
kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.


Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh
lebih damai dan tenang.


Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur
seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop. 



All of us have moments in our childhood where we come alive for the first time. And we go back to those moments and think, This is when I became myself.Rita Dove

Apa khabar teman ?
Lama tak jumpa, hati ini seakan dipenuhi berjuta tanda tanya, apakah kau baik baik saja disana?...

We could never have loved the earth so well if we had had no childhood in it.  ~George Eliot, The Mill on the Floss, 1860

Apa kabar kawan?
Ingatkah kau dulu ketika kita masih bersama, bergandengan tangan tuk saling menguatkan, bercanda riang seolah  tak ada satupun  yang perlu dirisaukan. Mungkin saat itu kita masih terlalu kecil untuk berfikir bahwa hidup tidaklah serumit sekarang.
Kadang tawa kecil kita sempat terpenggal karena masing masing dari kita harus kembali pulang.

Apa khabar sahabat?
Adakah kau juga merinduku. Seperti hati ini yang  bergemuruh setiap mengingat namamu?
When you finally go back to your old hometown, you find it wasn't the old home you missed but your childhood.  ~Sam Ewing
Kini kita tlah dewasa, tlah terbenam dalam rumitnya kehidupan dan tenggelam dalam rutinitas yang kadang sangat menjemukan. Apakah kau juga merasakan kawan?,  seperti yang kadang  kurasakan?

Seperti saat ini.. betapa ingin aku kembali pulang kembali ke masa dimana fikiran hanya sebatas pandangan  kita.. tak perlu kalut memikirkan masa depan, tak perlu resah dengan kekhawatiran.. tak perlu itu.. aku tak perlu...

Tapi ternyata aku sampai dititik ini, di tempat dimana aku berdiri, merajut asa dan mencoba memeluk mimpi dengan tangan tangan mungil  yang tak pernah lelah mencari dan menemani...
Sesungguhnya aku telah mendapat apa yang kucari.. mereka ada disini, setia menemani...

Tapi  aku masih  tak mampu melupakan, ketika tangan tangan kecil kita bergandengan, menyusuri rumah rumah kayu dan jalan tak beraspal di kaki bukit, di  desa .. ditempat kita dulu dibesarkan..

Karena bagiku masa kecil adalah kenangan... yang pernah lekang tergilas jaman..
Apakah kau tahu kawan..???

Betapa aku merindukan rumah masa kecilku dengan kau  yang tersenyum  sambil menggenggam erat tanganku????
If you carry your childhood with you, you never become older.  ~Tom Stoppard

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

www.penulistangguh.com. Diberdayakan oleh Blogger.