Episode Rindu mengharu Biru

Ada perasaan nyeri yang sulit disingkirkan ketika bayangan kalian menyergapku tanpa  jeda.

Sepi, mungkin itulah yang bisa mewakili perasaanku saat ini. Seolah terkurung dalam sangkar yang mirisnya tlah kubangun sendiri. Bilakah rasa ini menemukan muaranya, tuk sekedar melepas beban yang melanda...?

Ah rasa, masih saja   perih setiap kali aku mengingatnya.
Gundah, mungkin itulah yang paling tepat menggambarkannya.

Teringat aku akan sebuah kisah, yang rasanya baru saja meninggalkan jejaknya, yang masih terasa  basah. Kisah ketika setangkup  bahagia menjadi bagian canda kita. Tak ada diksi, tak ada metafora, semuanya nyata. Bahagiaku melihat  wajah-wajah itu, wajah yang selalu mengirimkan sinyal rindu untuk segera bertemu. Ah, akankah  waktu kembali berbaik hati, mempertemukan kita kembali  dalam rasa yang terjaga, penuh cinta pastinya dan segera.

Tak sabar rasanya menunggu musim itu tiba,  musim dimana semua seakan berlomba kembali ke asalnya. Tak peduli betapa jauhnya, mereka pasti akan menemuinya. Sebuah tempat dimana masa kecil seolah penuh dengan tawa gembira, penuh kenangan indah, yang senantiasa membekas di indahnya jiwa.

Tunggu aku.... tunggu kami...
Bila waktu berbaik hati dan Allah meridhoi, rindu ini akan segera menemukan senyumnya.

Untuk Mami,  Papi, dan 4 adekku tersayang Ucin, Dedek, Pipit dan Ayu... u r my everything


0 comments:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

www.penulistangguh.com. Diberdayakan oleh Blogger.