Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, 
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, 
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, 
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. 

Love is the greatest feeling,Love is like a play,Love is what I feel for you,Each and every day,Love is like a smile,Love is like a song,Love is a great emotion,That keeps us going strong,I love you with my heart,My body and my soul,I love the way I keep loving,Like a love I can't control,So remember when your eyes meet mine,I love you with all my heart,And I have poured my entire soul into you,Right from the very start.
 
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. 

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. 

Mengapa menunggu? 
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. 
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. 
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu. 

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu, 
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, 
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu. 

Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. 
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. 
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius. 

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, 
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, 
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, 
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. 

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. 
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. 

Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.





Kutipan indah dari sahabat


Aku minta kepada Allah SWT setangkai bunga segar, DIA beri aku kaktus berduri...
Aku minta kepada Allah SWT hewan mungil nan cantik, DIA beri aku ulat bulu...
Aku sempat sedih, kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini...namun kemudian...
Kaktus itu berbunga, sangat indah sekali dan ulatpun tumbuh menjadi kupu-kupu yang teramat cantik...
Itulah jalan dari Nya INDAH PADA WAKTUNYA...
DIA tidak memberi apa yang kita harapkan tetapi memberi apa yang kita perlukan...
Walau kadang sedih,kecewa,terluka...TAPI JAUH DI ATAS SEGALANYA ADALAH...
Bahwa DIA merajut yang terbaik untuk kita...






Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati
lembah permen lolipop.


Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal.


Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.


Uniknya, dikiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang
berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti
berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk
mengambil dan menikmati kelezatan mereka.


Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil.


Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut.


Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang
terlihat sangat banyak didepannya.


Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas
karungnya.


Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen
tersebut tidak pernah habis,


maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang
dilihatnya.


Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.


Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan".


Itulah batas akhir lembah permen lolipop.


Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar.


Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen
lolipop?


Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk?


Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu
juga sangat lezat."


Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi.


Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga.


Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop
yang terasa berat di dalam tas karungnya.


Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab
pertanyaan lelaki itu, "Saya lupa makan permennya!"


Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.


"Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali.


Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."


"Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob.


"Sayaingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama.


Rasanya lezat sekali.


Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita
panjang lebar kepada Bob.


"Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan.


Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas
saya.


Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu.


Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.


Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia
lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah.


Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu.


Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati
kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam
tas karungnya.


Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal
dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang
berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan.


Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia."


Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali."


Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan
kembali perjalanannya.





Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja.


Kita lupauntuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup.


Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen
tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.


Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia?


Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya
mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti...


nanti pada waktu saya sudah menikah...


nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri...


nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya...


nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya...


nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "





Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat sekarang'.


Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa
'nanti' bahagia.


Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah
mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa ‘nanti' bahagia.


Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai
di masa 'nanti' bahagia itu.


Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita
capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu...


tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.





Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita;


pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan,


pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita,


pada saat makan malam bersama keluarga,


pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam
acara bakti sosial tanggap banjir;


terasa hidup menjadi lebih indah.





Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran;


memelankan ritme makan kita,


memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita,


berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari
setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil
kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.


Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh
lebih damai dan tenang.


Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur
seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop. 



All of us have moments in our childhood where we come alive for the first time. And we go back to those moments and think, This is when I became myself.Rita Dove

Apa khabar teman ?
Lama tak jumpa, hati ini seakan dipenuhi berjuta tanda tanya, apakah kau baik baik saja disana?...

We could never have loved the earth so well if we had had no childhood in it.  ~George Eliot, The Mill on the Floss, 1860

Apa kabar kawan?
Ingatkah kau dulu ketika kita masih bersama, bergandengan tangan tuk saling menguatkan, bercanda riang seolah  tak ada satupun  yang perlu dirisaukan. Mungkin saat itu kita masih terlalu kecil untuk berfikir bahwa hidup tidaklah serumit sekarang.
Kadang tawa kecil kita sempat terpenggal karena masing masing dari kita harus kembali pulang.

Apa khabar sahabat?
Adakah kau juga merinduku. Seperti hati ini yang  bergemuruh setiap mengingat namamu?
When you finally go back to your old hometown, you find it wasn't the old home you missed but your childhood.  ~Sam Ewing
Kini kita tlah dewasa, tlah terbenam dalam rumitnya kehidupan dan tenggelam dalam rutinitas yang kadang sangat menjemukan. Apakah kau juga merasakan kawan?,  seperti yang kadang  kurasakan?

Seperti saat ini.. betapa ingin aku kembali pulang kembali ke masa dimana fikiran hanya sebatas pandangan  kita.. tak perlu kalut memikirkan masa depan, tak perlu resah dengan kekhawatiran.. tak perlu itu.. aku tak perlu...

Tapi ternyata aku sampai dititik ini, di tempat dimana aku berdiri, merajut asa dan mencoba memeluk mimpi dengan tangan tangan mungil  yang tak pernah lelah mencari dan menemani...
Sesungguhnya aku telah mendapat apa yang kucari.. mereka ada disini, setia menemani...

Tapi  aku masih  tak mampu melupakan, ketika tangan tangan kecil kita bergandengan, menyusuri rumah rumah kayu dan jalan tak beraspal di kaki bukit, di  desa .. ditempat kita dulu dibesarkan..

Karena bagiku masa kecil adalah kenangan... yang pernah lekang tergilas jaman..
Apakah kau tahu kawan..???

Betapa aku merindukan rumah masa kecilku dengan kau  yang tersenyum  sambil menggenggam erat tanganku????
If you carry your childhood with you, you never become older.  ~Tom Stoppard


Inilah Tokoh dan Karakter Dalam Petualangan Tintin



Petualangan Tintin (”Les Aventures de Tintin et Milou”) adalah serial komik yang diciptakan oleh Hergé, seorang artis dari Belgia. Hergé adalahpseudonim dari Georges Remi (1907–1983) yang dituliskan menjadi RG (dibaca sebagai Hergédalam bahasa Perancis). Serial ini pertama kali muncul dalam bahasa Perancis sebagai lampiran bagian anak-anak dari koran Belgia, Le Vingtième Siècle pada tanggal 10 Januari 1929. Petualangan Tintin sendiri menampilkan beberapa pemain yang saling melengkapi satu sama lainnya. Dari tahun ke tahun, serial ini menjadi bacaan favorit dan bahan kritikan dari para kritikus selama lebih dari 70 tahun.

Tokoh utama dari serial ini adalah seorang wartawan Belgia muda dan pengembara bernama Tintin. Sejak kemunculannya pertama kali, ia telah ditemani oleh seekor anjing jenis fox terrier yang bernama Milo. Dalam kisah selanjutnya dimunculkan beberapa pemain tambahan seperti Kapten Haddock, yang terkenal dengan sumpah serapahnya, namun dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan dan asas kesetaraan. Kemudian ada juga Profesor Lakmus (Professeur Tournesol) yang sangat cerdas namun memiliki masalah dengan pendengarannya. Dan tak lupa karakter Dupont dan Dupond (Thomson dan Thompson ), detektif kembar yang sangat tidak kompeten.

Dengan keberhasilan serial ini, komik tersebut dikumpulkan menjadi suatu album petualangan 23 secara keseluruhan dan ditambah satu album yang masih berupa sketsa, Tintin dan Alph-Art, yang berhasil dan telah diadaptasi ke dalam bentuk film dan teater. Komik ini adalah salah satu komik Eropa yang sangat terkenal pada abad ke-20. Sudah lebih dari 200 juta bukunya diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.[
Serial komik ini sangat digemari karena gaya gambarnya yang bersih tetapi ekspresif gaya Hergé yang disebut ligne claire dan didasarkan pada riset yang mendalam oleh pengarangnya,yang terbagi atas aliran: petualangan dengan elemen fantasi, misteri, politik dan sains fiksi. Kisah Tintin juga selalu menampilkan humor slapstick yang mengomentari tentang politik dan budaya pada suatu negara atau suatu masa.

Tintin adalah seorang wartawan, dan Hergé hampir selalu mempergunakan karakter tersebut di dalam setiap cerita-cerita petualangan karyanya. Seringkali cerita tersebut terjadi pada masa-masa ketika ia masih bekerja sebagai seorang wartawan pula (yang paling mudah dikenali adalah Bolshevik yang terjadi di Rusia and Perang Dunia Kedua) dan beberapakali belum terjadi ketika cerita tersebut dituliskan (salah satunya adalah Perjalanan ke Bulan. Hergé juga menciptakan suatu dunia tersendiri untuk Tintin yang merupakan gambaran secara komik dari dunia aslinya yang diambil dari foto arsip miliknya.
Walaupun komik petualangan Tintin bersifat "formulaic" - menampilkan suatu cerita misteri namun dapat diselesaikan dengan baik dan dapat diterima oleh akal logika - Hergé juga membumbui komiknya dengan bumbu-bumbu humor khas dirinya. Racikan humornya tersebut dapat diprediksi sebelumnya, namun dilakukan dengan cara yang elegan sehingga membuat para pembaca larut dalam ceritanya. Rumusan bumbu seperti ini bisa juga ditemui dalam komik strip Peanuts dan The Three Stooges[. Hergé juga sangat paham dengan beberapa gaya dalam komik strip, khususnya yang dikenal dengan nama "pacing", suatu teknik penulisan cerita yang bisa ditemui di salah satu serial ini yaitu Permata Castafiore, dimana dalam cerita tersebut terlihat seolah ada suatu peristiwa yang sangat besar namun sebenarnya tidak terjadi apa-apa

Pada awalnya, Hergé banyak melakukan improvisasi dalam penulisan serial ini, dimana hampir selalu Tintin dapat keluar dari masalah sesulit apapun yang akan menimpanya. Sampai akhirnya dia, Hergé, tergerak untuk melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu sebelum memulai cerita dan merencanakan dengan baik alur ceritanya. Hal ini dia lakukan setelah menyelesaikan seri Cerutu Sang Firaun.
Usia Tintin juga tidak pernah secara akurat diungkapkan. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang 'dewasa' di dalam penggambarannya di film DVD, dan juga dirujuk sebagai 'bocah' beberapa kali dalam acara-acara televisi. Dalam serial film kartun yang dibuat berdasarkan buku-buku komiknya, sebuah potongan episode Rahasia Unicorn yang menunjukkan paspor Tintin memperlihatkan bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 1929 (tahun pertama kemunculan buku komiknya).

Karakter Tokoh Utama
Tintin dan Milo

Tintin adalah wartawan Belgia muda yang terlibat dalam kasus berbahaya. Dalam serial ini, Tintin hampir selalu terlibat dalam berbagai kasus kriminal berbahaya internasional dimana kecepatan berpikir, keberanian dan kemujuran di detik-detik terakhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dan dunia. Hampir di setiap petualangan dia melibatkan dirinya dalam sebuah penyelidikan atau investigasi, tapi sangat jarang ia menjadikan hasil penyelidikannya menjadi berita seperti layaknya wartawan lainnya.
Milo adalah seekor anjing jenis Fox Terrier, yang merupakan teman baiknya. Mereka saling menyelamatkan dari situasi yang berbahaya. Pada edisi terbitan lama di Indonesia, Milo dinamakan Snowy. Milo kadang-kadang "berbicara" kepada pembaca mengenai apa yang dia pikirkan (sering menampilkan humor), yang seharusnya tidak dapat terdengar oleh karakter dalam cerita Tintin kecuali pada Tintin di Amerika.
Seperti juga Kapten Haddock, Milo adalah penggemar berat minuman keras whisky, bermerek Loch Lomond, dan karena kesukaannya akan minuman tersebut menjadikannya mabuk berat dan membawanya kedalam banyak kesulitan. Ia juga sering terbawa kedalam kesulitan, karena arachnophobia. Namanya dalam bahasa Perancis, "Milou" tidak ada hubungannya sama sekali dengan salju ataupun warna putih. Namanya berasal dari nama julukan (nickname) dari pacar Hergé di masa mudanya yang bernama Marie-Louise Van Cutsem.
Penjelasan lainnya tentang asal usul dari kedua karakter tersebut juga masuk akal, dimana dalam 3 petualangan pertamanya, mereka mengunjungi tempat-tempat yang dikunjungi oleh seorang fotographer yang juga sekaligus seorang wartawan bernama Robert Sexé, yang dituliskan dalam koran Belgia pada pertengahan abad ke 20 sampai dengan akhir tahun 1920-an. Pada waktu itu Sexé melakukan beberapa perjalanan keliling dunia mempergunakan sepeda motor bersama dengan juara Grand-Prix dan pemegang rekor dunia dalam dunia sepeda motor, René Milhoux, dan perjalanan mereka dipublikasikan dengan baik pada masa itu. Sexé juga diyakini memiliki karakter yang hampir mirip dengan Tintin sendiri, dan Yayasan Hergé di Belgia, mengakui bahwa Hergé sangat mungkin dipengaruhi oleh exploitasi dari Sexé[18]. Pada tahun 1996, sebuah biografi tentang Robert Sexé yang ditulis oleh Janpol Schulz diterbitkan dengan judul “Sexé au pays des Soviets” (Sexé di tanah Sovyet atau Rusia sekarang) yang memiliki kemiripan dengan judul serial Tintin yang pertama.

Tokoh Pendukung


Ada beberapa pemain-pemain pendukung yang dibuat oleh Hergé dalam mendampingi tokoh utama kita, Tintin, yang digali dengan lebih mendalam olehnya dibandingkan pemain utamanya, dimana mereka memiliki kekhasan dan kekuatan personal yang lebih mendetail dan dapat dibandingkan dengan karakter-karakter yang ada di Charles Dickens. Hergé mempergunakan mereka untuk menciptakan suatu dunia nyata untuk serial ini, dimana mereka menjadi pelengkap atas pemain utamanya, Tintin. Agar karakter itu dapat menjadi nyata dan berkelanjutan, maka setiap pemain tersebut dimunculkan beberapa kali dalam serial ini. Untuk menghindari perbenturan dengan kondisi politik yang ada saat itu, maka karakter-karakter tersebut tidak jauh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dimilik oleh warga Belgia. Adapun pemain-pemain pendukung tersebut adalah[:

Kapten Haddock


Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah orang Inggris, Perancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin, dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, namun lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani.

Perubahan yang terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Perancis) yang bisa dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusian si Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa, dimana si Kapten lebih terasa "manusiawi" dibandingkan Tintin. Kapten Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal dengan nama "Marlinspike Hall" ("Moulinsart" dalam bahasa Perancisnya).

Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah, seperti "Kepiting Busuk!" ("Billions of bilious blue blistering barnacles!"), "Sejuta Topan Badai!" ( "Ten thousand thundering typhoons"), "Buaya Darat!" ("troglodytes"), "bashi-bazouk", "kleptomaniak", "Cacing Kremi!" ("ectoplasm"), "sea gherkin", "anacoluthon", dan "Cacar Air!" ("pockmark"). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kapten Haddock adalah golongan peminum berat, dimana seringkali dia amat menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond whisky, dan kondisinya ketika mabuk seringkali dijadikan sebagai bumbu pelengkap dari serial ini.

Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil dari ungkapan dalam bahasa Inggris "a sad English fish that drinks a lot" yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Orang Inggris yang seringkali terlalu banyak minum minuman yang memabukkan", Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros(1976), dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.

Profesor Lakmus


Profesor Lakmus atau aslinya dalam bahasa Perancis bernamaProfesseur Tryphon Tournesol (yang bisa diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai Profesor Bunga Matahari), adalah seorang absent-minded dan ahli fisika yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang di dunia nyata dengan nama Auguste Piccard,di mana keberadaannya kurang disukai oleh para karakter utama, namun karena keluruhan budi dan penguasaannya atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan mereka. Dalam edisi bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini diberi nama Profesor Cuthbert Calculus. Nama Profesor Lionel Lakmus baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit Gramedia. Penamaan dirinya dalam bahasa Indonesia ini selalu mengacu pada format aslinya yang berbahasa Perancis yaitu: jika namanya disingkat merupakan dua huruf yang sama. Sebagai contoh, dalam edisi bahasa Perancis namanya bisa disingkat menjadi Profesor TT (Professeur Tryphon Tournesol), dalam edisi bahasa Indonesia, Profesor CC (Cuthbert Calculus) (edisi terbitan Indira) ataupun Profesor LL (Lionel Lakmus). Dalam kisah ini, digambarkan bahwa ia tidak memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis, terkecuali pada Bianca Castafiore, sampai-sampai ia menciptakan bunga mawar khusus untuk sang diva yang terlihat dalam kisah Permata Castafiore.

 Beberapa penemuannya yang cukup spektakuler adalah:
§  Membuat roket nuklir untuk pendaratan di bulan, 16 tahun sebelum pendaratan sebenarnya oleh Neil Amstrong.
§  Menciptakan pesawat televisi berwarna
§  Menciptakan kapal selam berbentuk ikan hiu yang akhirnya menjadi inspirasi dari kapal sejenis yang dibuat oleh Jacques Custeau, peneliti ikan hiu.


Dupont dan Dupond


Dupont dan Dupond atau dalam bahasa Perancisnya bernama Dupont et Dupond, adalah dua orang detektif kembar yang seringkali berbicara tidak jelas satu sama lainnya dan suka memakai topi bundar yang dikenal dengan sebutan bowlers, serta yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan, namun seringkali kelihatan seperti orang kembar dimana perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya[24]. Detektif yang bernama Dupont, memiliki kumis berbentuk menyebar/membuka atau dalam bahasa Perancisnya adalah troussée. Sedangkan lainnya yang memiliki kumis berbentuk lurus atau dalam bahasa Perancisnya droite, adalah Dupond. Dalam edisi terbitan Indira nama mereka ialah Thomson dan Thompson.

Mereka menghasilkan suatu “comic relief” sepanjang serial ini dan memiliki kebiasaan “spoonerism” dan secara keseluruhan menunjukkan ketidak mampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik. Mereka diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam seri Cerutu Sang Firaun, dimana dalam pertemuan awal dengan tokoh utamanya, Tintin, mereka mendapatkan tugas untuk menangkapnya untuk suatu tuduhan yang tidak benar.

Bianca Castafiore

Dia adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul kemanapun para karakter utama pergi, dimana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada namanya adalah “bunga putih yang suci, murni”, sebagaimana yang dipahami oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie, dan juga post-war komik Maria Callas
Beberapa tokoh lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir, Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan. Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun pemain pendamping, namun mereka muncul sebagai pemain pada latar belakang dari cerita.
Copas from KORANDO



A baby is God's opinion that the world should go on.
Carl Sandburg


Ten fingers, Ten toes
She's laughter and teardrops
So small and brand new
And amazingly angelic
She's sent to bless you
She's one special Baby
The best of life's treasure
And will grant and bless you
Many hours of great pleasure.
Author Unknown



Kala tangisannya membangunkanku di pagi hari, kulihat kembali gurat gurat kelelahan yang mungkin masih terselip  dibalik tawa riangnya, tapi  tak kutemukan. Yang ada hanya kegembiraan dan jiwa polos yang tak mengerti kapan harus berhenti tertawa kapan harus menangis. Mungkin Allah tahu, jiwa anak anak ini masih terlalu suci untuk dibebani oleh pernak pernik  kehidupan. Tak puas hanya dipandangi, jari jemari tangannya melambai pelan sambil kembali tertawa siang. Tidakkah dia tahu ini masih terlalu pagi untuk bermain, tapi aku tahu, dia  belum memahami itu.

A new baby is like the beginning of all things, hope, a dream of possibilities.

Kutarik tubuhku pelan mencoba beranjak dari pembaringan yang terasa nyaman, ah pagi kembali menjelang, terima kasih Tuhan, kau berikan 1 kesempatan lagi tuk sekedar berucap selamat pagi dunia dan menyapa semua makhluk didalamnya.


The smile that flickers on baby's lips when he sleeps- does anybody know where it was borne? Yes, there is a rumor that a young pale beam of a crescent moon touched the edge of a vanishing autumn cloud, and there the smile was first born . . . -- Rabindranath Tagore

Sayup terdengar suara azhan subuh memanggil umatnya,  begitu syahdu, seakan tenggelam sendiri dalam alunan sepi. Kelelapan masih menyelimuti mereka,  titik titik air dari derasnya hujan tadi malam  membuat udara terasa begitu dingin, menusuk tulang, membuat siapapun  pasti ingin menenggelamkan tubuh dalam hangatnya pembaringan tak terkecuali aku, jika malaikat kecil itu tak terus menerus memanggil dan mengajakku bermain.

When the first baby laughed for the first time, the laugh broke into a thousand pieces and they all went skipping about, and that was the beginning of fairies. And now when every new baby is born its first laugh becomes a fairy. So there ought to be.-- James Matthew Barrie 


Kulangkahkan kaki pelan kembali ke kamar, kuangkat tubuh mungil itu kedalam dekapan, mencoba memeluk tubuhnya sambil berbisik pelan.... Terima kasih sayang ...



Let your tears come.  Let them water your soul.  ~Eileen Mayhew
Heaven knows we need never be ashamed of our tears, for they are rain upon the blinding dust of earth, overlying our hard hearts.  ~Charles Dickens, Great Expectations, 1860
A woman wears her tears like jewelry.  ~Author Unknown

Diluar  sepi, rintik hujan yang tadinya menjadi nyanyian sepi pengiring lamunanku telah berubah menjadi curahan yang semakin deras. Kilatan petir dan gemuruh halilintar semakin meramaikan nyanyian hujan. Kulirik sekilas  putra putriku, derasnya hujan seakan menambah lelap tidur mereka. Jiwa jiwa murni yang belum tersentuh kejinya dunia.
Every tear should live its purpose.  Don't ever wipe the reason away.  ~JessicaSimpson
Tak sanggup menahan lebih lama lagi, akhirnya tangisku pecah juga, aliran deras di kedua pipiku membanjir tak terkendali. Kucoba menghentikannya, tapi nafasku malah tertahan seakan ada  yang menarik keluar dengan paksa, membuat nafasku tersengal hebat. Suara sengguk tangisku seakan tak pantas bersanding dengan ramainya suara nyanyian hujan diluar.
Laughter through tears is my favorite emotion.  ~Robert Harling, Steel Magnolias
Aku menangis bukan karena lelah bertengkar seperti biasanya,  juga bukan karena menahan kesal didada yang tak ada habisnya. Tangisku kali ini adalah nyanyian rindu, yang tak pernah benar benar sampai pada yang dituju. Sekian tahun terpisah membuat tekadku sedikit goyah. Ini bukan yang kumau, walau aku sangat tahu bahwa ini adalah pilihanku. Aku terhempas di sebuah tempat yang semakin asing setiap harinya. Aku rindu pulang, aku rindu dekapan itu, rindu canda tawa itu.. aku rindu rumah masa kecilku... aku rindu keluargaku.
Tears are the silent language of grief.  ~Voltaire, A Philosophical Dictionari

Nyanyian  hujan semakin lirih, rintik gerimis sekarang mengiringi malam, seakan tahu ada jiwa yang sedang bersedih, ada hati yang tercekam perih. Hujan memang belum berhenti, mungkin tak sanggup mendengar tangisan lirihku yang masih saja tak terhenti... seakan sedikit peduli,akhirnya 2nyanyian saling mengiringi ...sampai pagi.
rain gives me the strength to move on...for no body can see me crying when i walk in the rain...






Sesungguhnya Mami  Papi adalah guru terhebat selkaligus pengobar semangat  yang takkan pernah padam bagi aku dan adik adikku... bagi kami ANAK ANAKMU.

Terima kasih ya Allah untuk jiwa jiwa baik hati, jiwa jiwa pahlawan yang punya tekad setegar karang, jiwa jiwa yang tak mengenal lelah  untuk membimbing dan mendidik anak anaknya.... yang kau sematkan pada MAMI PAPI kami.
  
Jadi ingat dulu pas kuliah, kost–kost-an yang menyenangkan. Bisa kelayapan kapanpun karena nggak ada ortu atau saudara yang tahu haha, tapi itu juga kalo bisa ngibulin ibu kostku yang galak abis. Aku memang anak rantau, hampir  21 tahun dari usiaku kuhabiskan di tanah rantau, sampai akhirnya aku terjebak  dan tertawan di kota Surabaya. Tapi jauh sebelum aku menjejakkan kaki di Surabaya atau Yogyakarta, aku pernah tinggal di sebuah kota kecil bernama LAHAT.

Kalo mau ditelusuri, aku meerasa udah ngekost sejak kelas 1 SMP, maklum karena hidup di desa nan jauh terpencil di kaki gunung di pelosok Sumatera, sekolah waktu itu jadi hal yang mahal. Tapi bersyukur aku punya Mami Papi yang berfikiran sangat maju. Meskipun mereka hanyalah guru SD  yang tinggal dipelosok, tapi mereka bertekad ke 5 anak anaknya harus maju. Dan maju itu artinya sekolah yang setinggi tingginya dan keluar dari desaku yang memang harus kuakui tidak terlalu bersahabat dengan pendidikan bagus.

Lepas SD, aku hijrah ke kota kabupaten Lahat yang jaraknya lumayan jauh untuk ukuran anak sekecil aku, sekitar 4 jam perjalanan yang menakutkan, mengerikan dan selalu menghantui malam malamku menjadi sebuah  mimpi buruk. Betapa tidak kontur jalan yang berliku tajam , dengan kelokan yang mengerikan, jurang di kiri kanan, hutan belantara yang sangat lebat... plus supir yang mengemudi sedikit diluar aturan.

Di Lahat, aku tinggal di rumah perumnas bersama tanteku yang ku panggil Cik Nis, aku belajar memasak sendiri, mencuci baju sendiri, nyetrika sendiri, aku belajar mandiri. Aku juga mulai menyadari perbedaanku dengan teman yang lain. Meskipun mampu, Mami tidak menyediakan fasilitas televisi di rumah, jadinya aku menjadi  tamu tetap tetanggaku yang kugilir secara teratur agar mereka tidak bosan menerima aku  yang ‘ numpang nonton TV’. 

Aku paling tak punya dibanding temanku. Bahkan untuk sekedar les tambahan pelajaran saja aku malu karena bajuku hanya itu itu saja. Satu satunya fasilitas paling mewah yang pernah kudapat waktu itu adalah “ meja ligna “ sebutanku untuk sebuah meja belajar bagus dilengkapi laci, lemari berkunci, dan tentunya tempat buku.

Acara favoritku ‘Friday the 13th’, hampir setiap malam jumat aku menantikannya, paling seru kalo pas hujan turun, atau tetanggaku pergi atau malah mati lampu. Aku akan menunggu tak sabar didepan rumah sambil membayangkan episode episode yang udah lewat dengan tak sabar didepan rumah. Akhirnya setelah dipanggil masuk, baru deh dengan langkah berat aku menuju kamar dan  mencoba tidur, sambil tetap komat kamit di mulut, berdoa semoga hujan reda, lamu cepat menyala  atau tetanggaku cepat pulang ...

Di Lahat, aku punya beberapa teman yang cukup akrab, tapi karena aku bukanlah seorang yang hebat ingatannya,  lebih banyak yang lupa namanya dibanding yang kuingat. Di Perumnas, aku punya teman sekaligus tetangga yang selalu kudatangi kalau aku pengen lihat Film kesukaanku, namanya Riski, panggilannya Kiki. Kami bersekolah di SMP yang sama, berangkat dengan taksi ( sebutan untuk angkutan di Lahat ) yang sama dan pulang juga selalu bersama walaupun beda kelas. Yang kuingat, Kiki anak pertama, punya 2 adik, tidak terlalu banyak bicara, cenderung pendiam, dan jarang sekali keluar rumah. Rumah Kiki tepat didepan rumahku, rumah yang besar dan mewah dibanding rumahku. Kiki punya banyak barang barang mewah untuk anak seusiaku, alat tulisnya bagus, tasnya bagus, sepatunya bagus, bajunya juga bagus. Tapi aku ingat aku tidak terlalu iri melihat barang barang Kiki, mungkin karena Kiki baik denganku, entahlah.

Di Lahat , aku bersekolah di SMP Santo Yoseph, sebuah sekolah yang selalu kusebut keren karena seragamnya. Seragam merah kotak kotak yang menyala dnegan bentuk rok lipit yang bagus banget selalu membuatku bangga. Aku punya banyak teman di SMP, beberapa yang paling kuingat Venny, Melly, Iis, Jimmy, Yeti, Erika, dan lainnya. Sekali lagi , aku cukup parah dalam mengingat nama,  tapi aku masih sangat ingat wajah wajahnya. Layaknya di sekolah sedikit  swasta, selalu ada Kelompok orang Pinter, Kelompok Cewek Cantik dan Populer, Kelompok Anak tajir dan Kaya Raya, Kelompok anak Guru , Kelompok anak Pejabat,  dan seperti bisa ditebak , aku tidak masuk dalam kelompok manapun hahahaha...

Tapi aku bukan orang yang terlalu peduli dengan hal  hal itu, minimal waktu itu. Yang kuingat adalah meskipun sekolah katholik, dan aku seorang muslim, aku diperlakukan sama baiknya dengan yang lain oleh para guru, dan susternya. Aku belajar banyak hal, dari mulai kaligrafi, melukis, menari dan kegiatan kegiatan menarik lain. Aku pernah berkemah di halaman sekolah bersama teman sekolahku, Aku pernah ikut mengenal yang namanya Retret, aku boleh pinjam buku buku bacaan yang keren abis di perpus sekolahku, aku bahkan diajari nyanyi lagu “ twinkle Twinkle “ yang akhirnya menjadi lagu favorit aku dan anakku. Aku belajar banyak hal di sekolahku, aku belajar mengenal dunia yang jauh lebih menyenangkan  disini... aku membuka cakrawala baru di SMPku.

Masa kecilku, masa SMPku yang kurang lebih 3 tahun berjalan dengan sangat baik dan meninggalkan berjuta kenangan bagiku. Walaupun semangat belajarku belum tumbuh dengan baik, tapi aku menilai  masa ini adalah  awal baru dalam hidupku. Begitu banyak hal baru yang kudapat  waktu itu, dari  nonton bioskop  yang sebelumnya kebayangpun enggak, naik taksi pulang pergi sekolah, les tambahan, jalan jalan  sepulang sekolah, ... ah jadi kangeeen.

Untuk masalah pelajaran, aku tidak seperti anak kebanyakan yang belajar tiap malam,aku bahkan hampir tidak pernah belajar karena tidaka ada mami papi yang biasanya selalu setia mengajariku mengerjakan PR atau sekedar mengulang pelajaran yang didapat. Bahkan hampir tiap malam aku begadang , keluyuran ke tempat tetangga untuk numpang lihat TV. Tidak ada yang mengawasiku. Mungkin itulah penyebabnya , atau aku belum seratus persen bertanggung jawab terhadap tugas utamaku yaitu belajar.

Tapi walaupun aku selalu rangking 15- 17 diantara 40 siswa sekelas, ada 1 pelajaran yang aku sangat menonjol. Aku sangat suka bahasa Inggris, gurunya biasa kami panggil Ibu ATIK, wah aku sangat suka cara mengajar bu Atik, karena dia selalu memberi kami 10 kosa kata setiap pertemuan untuk diingat  di pelajaran berikutnya. Pokoknya top deh, bahkan aku sampai ambil les tambahan demi kesukaanku belajar bahasa inggris, dan hasilnya tidak mengecewakan. Di ujian akhir,  nilai NEMku untuk bahasa inggris adalah nilai sempurna atau 10. Pelajaran lain yang kusuka adalah matematika, yang ngajar ibu Yustina, sukaaaaa banget. Dari Bu Atik dan Bu Yustina aku belajar bahwa jadi guru yang baik adalah dengan  mengajar seikhlas mungkin, seceria mungkin dengan metode metode yang menyenangkan, jadi muridnya suka. Dulu pas ada pertanyaan guru favorit, Bu Atik dan Bu Yustina selalu dipilih oleh kami semua.

Terima kasih Mami, terima kasih Papi, karena berkat keikhlasan  kalian menjadikan kami anak anak hebat yang berpendidikan tinggi untuk bekal sukses  kami,
aku`bisa belajar banyak hal,
aku bisa mengenal hal hal baru yang sungguh menyenangkan,
aku bisa menanam berjuta kenangan yang akan selalu indah untuk diingat,
aku bisa merajut liar imajinasiku tanpa batas ..
aku bisa seperti sekarang.


Total Tayangan Halaman

Popular Posts

www.penulistangguh.com. Diberdayakan oleh Blogger.