Aku dan Diriku
Ada yang pernah bilang, kita
boleh terlalu
mengkhawatirkan apa yang akan terjadi
besok dan kemudian hari, karena
semuanya masih belum pasti.
Jangan pula terlalu merisaukan apa yang
sudah terjadi kemarin karena
semuanya sudah berlalu dan
tidak dapat dirubah. Lebih
baik melakukan yang terbaik untuk
hari ini dan saat ini.
Tapi benarkah
semudah itu, kejadian ini terasa
begitu cepat, bahkan aku sendiri masih
merasa ini hanyalah mimpi, dan besok aku
akan terbangun dan mendapati bahwa semuanya
masih belum berubah. Walaupun sebenarnya
kalo mau jujur tanda tanda itu sudah terlihat jelas, aku hanya
terlalu cuek atau terlalu
menganggap sepele , entahlah.
Ketika kita dihadapkan
dengan pilihan pilihan sulit,
biasanya kita terlalu takut untuk
menjalani, karena bayangan bayangan
suram seakan bergantian
membayangi langkah kita. Belum juga melakukan, kita sudah takut untuk melangkah. Naifkah diriku
jika menganggap ini semua seperti
mimpi buruk, mimpi buruk yang sebenarnya kuundang sendiri untuk masuk
dalah kehidupanku, dan aku takut aku tak bisa melenyapkannya begitu saja.
Aku takut ya Allah.
Bahkan kejadian yang menimpaku sekarang seperti tiket pesawat yang sudah lama kuimpikan, tapi disaat aku harus
menggunakannya aku harus melunasi
nya dulu dan celakanya
aku tidak bisa membatalkannya. Aduh kok malah ngelantur.
Di update
status temenku aku pernah membaca, jika kita ingin tahu siapa
sebenarnya dalang dan yang paling
bertanggung jawab atau segala kekacauan
yang hadir dalam
hidup kita, bercerminlah, karena
sesungguhnya kitalah yang menentukan baik buruknya kita dan kemana kita akan melangkah. Subhannallah semoga
aku senatiasa dalam lindunganMu Ya Robbi.
InsyaAllah aku kuat menjalani ini, insyaAllah semuanya
akan membaik. Amin
Disaat galau melanda.
Di kamar mungilku di Surabaya.
Pasti ada jalan menjadi lebih baik. Satu menit, satu jam, satu hari, satu tahun kemudian kita bisa menemukan itu, semua tergantung dari kemauan kita tuk berusaha. Kita pasti bisa..
BalasHapus