Kemarin malam habis nonton yang sedih banget. Film lama tapi aku baru sekali ini lihat, kalo nggak salah ini film pernah dapet nominasi Oscar atau malah menang gitu deh. Dulu pernah dengar film ini dari teman dan penasaran banget pengen lihat, tapi setiap kali beli DVD, selalu aja lupa beli atau giliran dah inget pasti kalah sama film film yang lagi booming. Thanks untuk TRANS TV yang udah nayangin film ini. Kalo mau jujur sih aku sempet sebel setengah mati sama TransTV, soalnya promonya yang dikasih label  "SEGERA " udah mulai sejak awal september dan nggak tayang - tayang sampe kemarin malam.

Aku selalu suka drama,  apalagi yang dibumbui sedih sedih gitu, pasti selama nonton mataku dan hidungku jadi merah karena kebanyakan nangis. Filmnya dibintangin Will Smith yang berperan jadi Ben Thomas, seorang lelaki yang  masa depan cemerlang, punya kekasih cantik dan mencintainya.

Ini sinopsisnya  kuambil dari Kapanlagi.com'.

Awalnya, kehidupan Tim Thomas (Will Smith) berjalan baik-baik saja. Tim adalah seorang insinyur penerbangan yang memiliki masa depan cemerlang. Namun malang memang tak dapat ditolak. Suatu hari Tim mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa tujuh orang termasuk kekasihnya, Sarah Jenson (Robinne Lee).

Kecelakaan terjadi gara-gara Tim tak konsentrasi mengemudi karena menerima telepon lewat ponselnya. Kecelakaan itu mengubah seluruh hidup Tim. Ia tak pernah bisa memaafkan kesalahan yang ia lakukan hingga suatu saat Tim mengambil sebuah keputusan gila untuk menebus semua kesalahan yang telah ia lakukan.
Tim bermaksud mencari tujuh orang yang memerlukan donor organ untuk menebus tujuh nyawa yang hilang karena kesalahannya. Tim kemudian memanfaatkan identitas Ben (Michael Ealy), kakaknya yang bekerja sebagai petugas pajak untuk mencari identitas orang yang ia perlukan.

Awalnya, Tim mendonorkan salah satu cuping paru-parunya untuk Ben. Kemudian ia mendonorkan bagian dari livernya untuk Holly (Judyann Elder), ginjalnya untuk George (Bill Smitrovich), dan sum-sumnya untuk Nicholas (Quintin Kelley). Tim juga memberikan rumahnya untuk Connie Tepos (Elpidia Carrillo) yang sering dianiaya suaminya.
Ben kemudian berencana mendonorkan kornea mata dan jantungnya pada Ezra Turner (Woody Harrelson) dan Emily Posa (Rosario Dawson). Untuk mencapai tujuan itu, Tim jelas harus rela mengorbankan nyawanya.

Sedih banget kan..?, apalagi pas adegan Ben sama Emily Posa yang kelihatannya punya cerita tersendiri, terlihat bagaimana Ben mulai menyayangi Emily. Adegan mereka berdua hampir mendominasi  di film ini. Ending yang mengharukan juga terasa ketika Emily mencari Ezra yang akhirnya bisa melihat karena donor mata dari Ben. Seolah Emily bisa bertemu kembali dengan Ben ketika ia memandang Ezra.

Mungkin  untuk di kehidupan nyata, film ini agak terlalu " khayal" tapi bukan tak mungkin juga menurutku... kan hati manusia siapa yang tahu. Akhirnya aku percaya bahwa adalah penting untuk menghargai orang lain (nyawa) sebelum kau menyesalinya. Dan aku percaya keajaiban itu tetap ada, mungkin banyak Ben Ben yang lain diluar sana yang kita tidak pernah tahu. Kebaikan sekecil apapun memang  memberikan efek sangat menakjubkan.

Akhirnya selamat pagi teman... selamat beraktivitas sambil memanen kebaikan sekecil apapun.

Copy dari Note FBku

0 comments:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

www.penulistangguh.com. Diberdayakan oleh Blogger.