Malam semakin pasti mendekat. Aku tahu ini memang belum terlalu larut, tapi kesendirian ini membunuhku. Sejenak kupandangi malaikat malaikat kecilku yang biasanya berceloteh riang tak putus mencoba meminta perhatianku. Mereka telah larut dalam kisah lainnya, menjelajahi dunia mimpi yang mungkin belum sepenuhnya mereka  fahami. Keletihan tak terlihat diwajah itu, yang ada hanyalah kedamaian. 

Acara televisi seperti biasa tidak ada yang menarik, membosankankan. Tak ada teman bicara, tak seperti biasanya, malam ini aku larut dalam duniaku, mencoba membunuh rasa sepi yang tak kunjung pergi. Ah berapa lama lagikah Ia kan datang?.

Tak  ada kegiatan, pelan kucoba  mengikuti alunan detik jam yang berdetak pelan dengan dengan irama yang sudah begitu kukenal. Mataku terpejam, mencoba hanyut dalam keheningan, tak berhasil. Deru kendaraan diluar membuatku kembali menajamkan pendengaranku. Hatiku berdebar kencang, tapi tak ada langkah mendekat, tak ada ucapan salam, tak ada ketukan pelan dipintu putih itu. Dan kejenuhan ini semakin membunuhku.

Cepatlah pulang, karena aku  benci menunggu, menunggu dalam ketidakpastian, menunggu sendirian.

Copy dari Note FBku

0 comments:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

www.penulistangguh.com. Diberdayakan oleh Blogger.